17.4.10

Perhitungan Pendapatan Nasional

Perhitungan Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

Salah satu indicator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output Nasional yang dihasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu , sebab besarnya suatu output tersebut dapat menunjukkan suatu hal yang penting dalam sebuah perekonomian :

Yang pertama , besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja, barang modal, uang, dan kemampuan wirausahawaan) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

Yang kedua, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemampuan suatu Negara, dan alat ukur yang telah disepakati tentang tingkat kemakmuran ialah output nasional per kapita.

Yang ketiga besarnya output nasional yang merupakan gambaran awall tentang masalah-masalah structural (mendasar yang dihadapi dalam suatu per ekonomian

Itulah sebabnya penghitungan output nasional, yang dikenal sebagai pendapatan nasional, merupakan pokok pembahasan awal dalam teori ekonomi makro. Istilah yang paling sering dipakai untuk pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Istilah tersebut merujuk pada pengertian:

”Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode (kurun waktu) dengan menggunakan factor-factor produksi yang berada (berlokasi) dalam perekonomian tersebut.

“the total market value of all final goods and service produced within a given period, by factors of production located within a country.”(Case & fair, 1996).

Tercakup dalam definisi diatas adalah:

1. Produk dan jasa akhir, dalam pengertian barang dan jasa yang dihitung dalam PDB adalah barang jasa yang digunkan pemakai terakhir (untuk konsumsi)

2. Harga pasar, yang menunjukkan bahwa nilai output nasional tsb dihitung berdasarkan tingkat harga yang berlaku pada periode yang bersangkutan.

3. Faktor-faktor produksi yang berlokasi di Negara yang bersangkutan, dalam arti perhitungan PDB tidak mempertimbangkan asal produksi yang di gunakan untuk menghasilkan output.

Mungkin yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara menghitungnya dan masalah-masalah apa yang timbul dari cara perhitungan tersebut. Langkah pertama adalah pemahaman tentang siklus aliran pendapatan dan pengeluaran dalam konteks makro. Langkah kedua adalah (lewat pasar-pasar apa saja) para pelaku ekonomi berinteraksi.

Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) dan Interaksi Antarpasar

a). Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) sebuah model yang menggambarkan bagimana interaksi antarpara pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksmalkan nilai utility.


b). Tiga pasar utama (three basic markets) untuk analisis ekinomi makro, pasar-pasar yang begitu banyak di kelompokkan menjadi tiga pasar utama (three basic market) :

1. pasar barang jasa (goods and service market)

2.Pasar tenaga kerja (Labour market)

3.Pasar uang dan modal (money and capital market)


PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

  1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional

Tujuan mempelajari pendapatan nasional :

    1. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
    2. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
    3. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
  1. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
    1. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
    2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
    3. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
    4. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
  2. Perhitungan Pendapatan Nasional
    1. Metode Produksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

b. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.

Y = r + w + i + p

c. Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.

Y = C + I + G + (X – M)


Rumus menghitung pendapatan nasional:


a.Pendekatan pendapatan

Y = R + W + I + P

ket :

Y = pendapatan nasional

R= rent = sewa

W = wage = upah/gaji

I = interest = bunga modal

P = profit = laba

b. Pendekatan Pengeluaran

Y = C + I + G + (X - M)

Ket :

Y = Pendapatan Nasional

C = konsumsi masyarakat

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

X= export

M= import

c. Pendekatan Produksi

Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +.....(PXQ)n

Ket:

Y = Pendapatan Nasional

P = harga

Q= kuantitas


Pendapatan perkapita

Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.

Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.

Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk dan Pendapatan Perkapita

Pendapatan nasional pada dasarnya merupakan kumpulan pendapatan masyarakat suatu negara. Tinggi rendahnya pendapatan nasional akan mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan per kapita negara yang bersangkutan. Akan tetapi, banyak sedikitnya jumlah penduduk pun akan mempengaruhi jumlah pendapatan per kapita suatu negara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar